Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

Status kewarganegaraan anak yang lahir di Indonesia dan dari perkawinan campuran

Pasal  41 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia : ” Anak yang lahir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf c, huruf d, huruf h, huruf I dan anak yang diakui atau diangkat secara sah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 sebelum undang-undang iini diundangkan dan belum berusia 18 (delapan belas) tahun atau belum kawin memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia berdasarkan undang-undang ini dengan mendaftarkan diri kepada Menteri melalui Pejabat atau Perwakilan Republik Indonesia paling lambat 4 (empat) tahun setelah undang-undang ini diundangkan.”   Bahwa terhadap anak-anak yang berada di luar cakupan Pasal 41 tersebut yaitu anak-anak hasil perkawinan campuran dan anak-anak yang lahir di negara Ius Soli (berdasar tempat kelahiran), yang tidak mendaftar sebagai anak berkewarganegaraan ganda atau anak-anak yang sudah mendaftar tetapi tidak atau terlambat memilih Kewarganegaraan Republik Indonesia hingga batas waktu yang ditentukan Undang-Undang b

Pentingnya Berkonsultasi dengan Ahli Hukum

segala hal selalu bersentuhan dengan hukum, memuat aspek hukum didalamnya, dan seringkali kita terlambat menyadari betapa pentingnya kita berkosnsultasi ketika hendak melangkah. advokat sebagai salah satu praktisi hukum tentunya memiliki keahlian di bidang hukum dan mengerti seluk beluknya hukum.  Lalu, kapan sebenarnya seseorang butuh bantuan dari Advokat? Banyak sekali masalah dalam kehidupan sehari-hari yang seringkali tidak bisa diselesaikan sendiri sehingga harus meminta pertimbangan hukum dari Advokat. Misalnya, ditahan polisi karena diduga melakukan suatu tindak kejahatan, mendapatkan teguran / surat somasi, ingin bercerai, menikah lagi, atau beraitan dengan akibat hukum lain dari perceraian seperti hak asuh anak maupun harta bersama.  Sekarang ini  banyak jasa-jasa konsultasi gratis atau berbayar yang bisa membantu anda menentukan lagkah lebih efektif dan efisien yang dapat meminimalisir benturan-benturan kepentingan dan akibat hukum yang tidak bisa ditawar, karena kalau sudah

Hakikat Perkawinan

Perkawinan pada prinsipnya adalah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa Untuk mewujudkan tujuan perkawinan membentuk keluarga yang bahagia dan kekal, suami istri perlu saling membantu dan melengkapi satu sama lain, agar masing-masing dapat mengembangkan kepribadiannya membantu dan mencapai kesejahteraan spirituil dan materiil UU Perkawinan dan perubahannya menganut prinsip mempersukar terjadinya perceraian, yang mana harus ada alasan-alasan tertentu serta harus dilakukan di depan sidang pengadilan untuk melakukan perceraian